Kita sudah berusaha untuk berlari kencang menjauhi riyaa’ untuk menghindari amalan kita menjadi hancur lebur terkena penyakit ini. Tetapi pada waktu yang bersamaan jiwa kita terulurkan dalam dekapan ujub.
Apa itu ujub?
Ujub secara harafiah artinya keangkuhan; kesombongan; rasa bangga. Ujub adalah adalah sifat tercela yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun ajaran yang dibawakan Rasulullah ﷺ. Beliau juga pernah bersabda:
ثَلاَثُ مُهْلِكَاتٍ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri
(HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam as-shahihah no 1802)
Tanpa Disadari Kita Telah Ujub, Waduh.

Menghindari ujub itu lebih sulit dari pada Riya. Karena ujub itu datang diam-diam tanpa disadari. Misalnya, ketika kita suka beribadah shalat Tahajjud diam-diam tidak ada orang yang tahu atau tidak pernah diceritakan dengan harapan agar terhindar dari Riya dan dengan tujuan semata-mata beribadah karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang lain.
Namun jangan cepat berpuas diri dulu, karena syaitan terus berusaha menggelincirkanmu, membisikanmu dalam hati berkata-kata, muncul rasa bangga terhadap diri sendiri.
Hebat aku ini, bisa bangun setiap malam tak pernah ketinggalan sholat tahajjud, sementara orang lain tertidur pulas.
~ By Ujubers
Saat hati berkata begitu, itulah yang dinamakan ujub. Walaupun berhasil untuk tidak riya’, tetapi masih belum berhasil untuk tidak ujub.
Ujub adalah perasaan kagum atas diri sendiri. Merasa diri hebat, berbangga diri terpesona dengan kehebatan diri. Ujub adalah penyakit hati yang paling tersembunyi.
Perasaan ujub bisa datang dalam berbagai bentuk. Seperti; kepada Orang yang rajin ibadah merasa kagum dengan ibadahnya. Orang yang pandai dan berilmu, kagum dengan ilmunya. Orang yang cantik atau tampan, kagum dengan kecantikan dan ketampananya. Orang yang dermawan, kagum dengan kebaikannya. Orang yang berdakwah, kagum dengan dakwahnya.
Sufyan At-Tsauri pernah mengatakan;
Ujub adalah perasaaan kagum pada dirimu sendiri, sehingga kamu merasa bahwa kamu lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya dibanding orang lain
Sufyan At-Tsauri
Terkadang kita merasa telah banyak berbuat baik, kita merasa telah melakukan sesuatu untuk membela Allah, Rasul-Nya dan Al Qur’an, lalu hati kita menganggap remeh orang yang tak seperti dirinya. Atau bahkan menganggap mereka lemah dan tak berguna. Tak sadar bahwa perasaan seperti ini bisa membatalkan amalnya.
Padahal semua kelebihan yang kita dapatkan adalah kelebihan yang kita dapatkan dari Allah. Karena itu selayaknya kekaguman hanyalah kepada Allah, bukan kepada diri sendiri.
Dan ingatlah syaitan akan selalu menggiring manusia untuk masuk ke dalam fikiran berbangga kepada diri sendiri, agar amalan kita tidak mendapat nilai.

Naa’udzu billaahi min dzalik.
Bila kita merasa telah menjadi orang yang baik saja dianggap ujub, sebagaimana ditanyakan kepada Aisyah radliyallahu anha siapakah orang yang terkena ujub, beliau menjawab: “Bila ia memandang bahwa ia telah menjadi orang yang baik” (Syarah Jami As Shoghier). Bagaimana bila disertai dengan menganggap remeh orang lain? inilah yang disebut kesombongan.
Semoga Allah melindungi kita dari ujub dan kesombongan.
Disadur dari berbagai sumber.